Nrimo

Hidup itu penuh dengan ujian yang menuntut kita untuk selalu bersabar dan tawakkal serta qana’ah menerima apa yang telah digariskan oleh Allah SWT. Hidup bergelimang harta ataupun hidup serba kekurangan sejatinya adalah ujian yang harus dilewati dengan segala konsekuensinya. Kita harus yakin bahwa di balik semua ujian Allah terdapat hikmah yang perlu kita singkap. Nrimo (kata orang Jawa) merupakan salah satu cara yang tidak salah kita jalankan. Ketimbang harus mengeluh dan menyalahkan Allah yang sedang menguji seberapa besar dan kuat iman kita. Beristigfar dan muhasabah adalah lebih baik dan dapat menenangkan jiwa kita. Bukankah berzikir dapat menenangkan jiwa kita?

Bukankah introspeksi diri memperbaiki kesalahan-kesalahan yang kita perbuat akan dapat menuntun kita menuju lebih baik? Dengan mengingat kesalahan yang kita lakukan akan membimbing kita untuk tidak terperosok ke lubang dan kesalahan yang sama. Hanya orang-orang bodohlah yang tidak mau menjadikan pengalamannya sebagai cerminan dan guru terbaik (the best teacher) untuk berubah ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang. Bukankah Rasullullah telah mengajarkan bahwa orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin? Dan sebaliknya orang yang merugi adalah orang yang hari kemarin lebih baik dari hari ini. Karena hal tersebut tidak mengindikasikan dalam dirinya suatu dinamisasi diri ke arah yang lebih baik. Semoga bermanfaat.

Berbagi :