Tata Cara (Rukun) Khutbah pada Shalat Jum'at
Buat temen-temen muslim penulis yakin tidak asing lagi dengan shalat Jum'at karena sudah kewajiban mingguan yang harus dikerjakan. Dalam shalat Jum'at tersebut terdapat khutbah sebagai salah satu rukun yang harus dilaksanakan. Nah, sebagai Khatib (orang yang berkhutbah) diharuskan mengetahui rukun-rukun khutbah tersebut. Agar shalat yang kita laksanakan menjadi sah dengan adanya pelaksanaan khutbah yang benar. Mungkin teman-teman pernah mendengar atau bahkan melihat sendiri shalat di suatu daerah terpencil yang mungkin hanya 1001 saja orang yang mau ditunjuk sebagai khatib shalat Jum'at. Yang pada akhirnya karena hanya berbekal pengetahuan seadanya ketika melaksanakan khutbah ada satu dua rukun yang tertinggal. Yang penting pelaksanaan shalat Jum'at tiap minggunya terlaksana lancar-lancar saja. Wah jadi ga bener kan kalau dibiarkan begitu saja selamanya?
Makanya kita yang mengerti wajib memberi tahu apa saja sih rukun-rukun yang harus dipenuhi pada saat melaksanakan khutbah Jum'at itu? Dalam tulisan ini penulis kutip tata cara dan rukun-rukun khutbah Jum'at yang ditulis oleh Ust. Ahmad Sarwat, Lc.
Hal ini penting untuk siapa saja yang akan atau ditunjuk menjadi khatib di masjid yang ada di daerahnya masing-masing. Karena sekali lagi penulis tekankan bahwa khutbah Jumat itu memang memerlukan rukun yang harus terpenuhi, agar bisa sah secara aturan. Bilamana salah satu rukun itu tidak terpenuhi, memang akan membuat khtbah itu rusak, alias tidak sah.
Yang paling pokok untuk diketahui bahwa khutbah Jumat itu terdiri dari dua bagian. Yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua, di mana keduanya dipisahkan dengan duduk di antara dua khurbah. Selain itu yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa khutbah Jumat itu dilakukan sebelum shalat Jumat. Berbeda dengan khurtbah Idul fitri atau Idul Adha yang justru dilantunkan setelah selesai shalat Ied.
Adapun rukun khutbah Jumat, para ulama mencoba mengumpulkannya dari berbagai dalil, lalu didapat paling tidak ada lima perkara.
1. Rukun Pertama: Hamdalah
Khutbah jumat itu wajib dimulai dengan hamdalah. Yaitu lafaz yang memuji Allah SWT. Misalnya lafaz alhamdulillah, atau innalhamda lillah, atau ahmadullah. Pendeknya, minimal ada kata alhamd dan lafaz Allah, baik di khutbah pertama atau khutbah kedua.
2. Rukun Kedua: Shalawat kepada Nabi SAW
Shalawat kepada nabi Muhammad SAW harus dilafadzkan dengan jelas, paling tidak ada kata shalawat. Misalnya ushalli ''ala Muhammad, atau as-shalatu ''ala Muhammad, atau ana mushallai ala Muhammad.
Namun nama Muhammad SAW boleh saja diucapkan dengan lafadz Ahmad, karena Ahmad adalah nama beliau juga sebagaimana tertera dalam Al-Quran.
3. Rukun Ketiga: Washiyat untuk Taqwa
Yang dimaksud dengan washiyat ini adalah perintah atau ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Dan menurut Az-Zayadi, washiyat ini adalah perintah untuk mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan menurut Ibnu Hajar, cuukup dengan ajakan untuk mengerjakan perintah Allah. Sedangkan menurut Ar-Ramli, washiyat itu harus berbentuk seruan kepada ketaatan kepada Allah.
Lafadznya sendiri bisa lebih bebas. Misalnya dalam bentuk kalimat: takutlah kalian kepada Allah. Atau kalimat: marilah kita bertaqwa dan menjadi hamba yang taat.
Ketiga rukun di atas harus terdapat dalam kedua khutbah Jumat itu.
4. Rukun Keempat: Membaca ayat Al-Quran pada salah satunya
Minimal satu kalimat dari ayat Al-Quran yang mengandung makna lengkap. Bukan sekedar potongan yang belum lengkap pengertiannya. Maka tidak dikatakan sebagai pembacaan Al-Quran bila sekedar mengucapkan lafadz: (ثم نظر) tsumma nazhar.
Tentang tema ayatnya bebas saja, tidak ada ketentuan harus ayat tentang perintah atau larangan atau hukum. Boleh juga ayat Quran tentang kisah umat terdahulu dan lainnya.
5. Rukun Kelima: Doa untuk umat Islam di khutbah kedua
Pada bagian akhir, khatib harus mengucapkan lafaz yang doa yang intinya meminta kepada Allah kebaikan untuk umat Islam. Misalnya kalimat: Allahummaghfir lil muslimin wal muslimat (Ya Allah, ampunilah orang-orang muslim laki dan wanita). Atau kalimat Allahumma ajirna minannar (Ya Allah, selamatkan kami dari api neraka).
Wallahu a''lam bishshawab. Semoga bermanfaat.
Makanya kita yang mengerti wajib memberi tahu apa saja sih rukun-rukun yang harus dipenuhi pada saat melaksanakan khutbah Jum'at itu? Dalam tulisan ini penulis kutip tata cara dan rukun-rukun khutbah Jum'at yang ditulis oleh Ust. Ahmad Sarwat, Lc.
Hal ini penting untuk siapa saja yang akan atau ditunjuk menjadi khatib di masjid yang ada di daerahnya masing-masing. Karena sekali lagi penulis tekankan bahwa khutbah Jumat itu memang memerlukan rukun yang harus terpenuhi, agar bisa sah secara aturan. Bilamana salah satu rukun itu tidak terpenuhi, memang akan membuat khtbah itu rusak, alias tidak sah.
Yang paling pokok untuk diketahui bahwa khutbah Jumat itu terdiri dari dua bagian. Yaitu khutbah pertama dan khutbah kedua, di mana keduanya dipisahkan dengan duduk di antara dua khurbah. Selain itu yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa khutbah Jumat itu dilakukan sebelum shalat Jumat. Berbeda dengan khurtbah Idul fitri atau Idul Adha yang justru dilantunkan setelah selesai shalat Ied.
Adapun rukun khutbah Jumat, para ulama mencoba mengumpulkannya dari berbagai dalil, lalu didapat paling tidak ada lima perkara.
1. Rukun Pertama: Hamdalah
Khutbah jumat itu wajib dimulai dengan hamdalah. Yaitu lafaz yang memuji Allah SWT. Misalnya lafaz alhamdulillah, atau innalhamda lillah, atau ahmadullah. Pendeknya, minimal ada kata alhamd dan lafaz Allah, baik di khutbah pertama atau khutbah kedua.
2. Rukun Kedua: Shalawat kepada Nabi SAW
Shalawat kepada nabi Muhammad SAW harus dilafadzkan dengan jelas, paling tidak ada kata shalawat. Misalnya ushalli ''ala Muhammad, atau as-shalatu ''ala Muhammad, atau ana mushallai ala Muhammad.
Namun nama Muhammad SAW boleh saja diucapkan dengan lafadz Ahmad, karena Ahmad adalah nama beliau juga sebagaimana tertera dalam Al-Quran.
3. Rukun Ketiga: Washiyat untuk Taqwa
Yang dimaksud dengan washiyat ini adalah perintah atau ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Dan menurut Az-Zayadi, washiyat ini adalah perintah untuk mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan menurut Ibnu Hajar, cuukup dengan ajakan untuk mengerjakan perintah Allah. Sedangkan menurut Ar-Ramli, washiyat itu harus berbentuk seruan kepada ketaatan kepada Allah.
Lafadznya sendiri bisa lebih bebas. Misalnya dalam bentuk kalimat: takutlah kalian kepada Allah. Atau kalimat: marilah kita bertaqwa dan menjadi hamba yang taat.
Ketiga rukun di atas harus terdapat dalam kedua khutbah Jumat itu.
4. Rukun Keempat: Membaca ayat Al-Quran pada salah satunya
Minimal satu kalimat dari ayat Al-Quran yang mengandung makna lengkap. Bukan sekedar potongan yang belum lengkap pengertiannya. Maka tidak dikatakan sebagai pembacaan Al-Quran bila sekedar mengucapkan lafadz: (ثم نظر) tsumma nazhar.
Tentang tema ayatnya bebas saja, tidak ada ketentuan harus ayat tentang perintah atau larangan atau hukum. Boleh juga ayat Quran tentang kisah umat terdahulu dan lainnya.
5. Rukun Kelima: Doa untuk umat Islam di khutbah kedua
Pada bagian akhir, khatib harus mengucapkan lafaz yang doa yang intinya meminta kepada Allah kebaikan untuk umat Islam. Misalnya kalimat: Allahummaghfir lil muslimin wal muslimat (Ya Allah, ampunilah orang-orang muslim laki dan wanita). Atau kalimat Allahumma ajirna minannar (Ya Allah, selamatkan kami dari api neraka).
Wallahu a''lam bishshawab. Semoga bermanfaat.
Waaw...tipsnya menarik:)
BalasHapusSedikit saran...Doanya supaya disebutin lebih lengkap..
Trma kash mas Arief, Insya Allah sya akan sertakan do'anya juga
BalasHapuswaduh.. thanks bget bro...
BalasHapusq dpet tugas dari guru agama nih soalnya..
insya Alloh kapan? itu doa belum masuk juga bos. ini sudah 2010.
BalasHapusplease.. masukan berserta doa-doanya..
Syukron infonya
BalasHapusthank's dakh nge bantu bkin tugas :-^
BalasHapuskalo bisa ditambah sama doanya. Biar makin jelas. hatur nuhun.
BalasHapusklo untuk detailnya doa surat2 yang dibaca saat sholat bebas, namun ada yang menyebutkan afdolnya surat yang dibaca saat sholat Jum'at adalah surat Al Ala dirakaat pertama dan Al Ghasyiah dirakaat ke dua karena didalam surat2 itu penekanannya tentang mati dan hisab.
BalasHapusmungkin itu bisa menambah wawasan kita
klo bisa diadakan juga forum dialog dan sharing agar kita bisa menambah ilmu dan wawasan.