Facebook, Membuat Networking atau Not Working?
Facebook sejatinya digunakan untuk menjalin pertemanan atau networking. Namun dalam perkembangannya, laksana candu, ada yang menggunakan situs jejaring sosial ini secara berlebihan sehingga mengganggu aktivitas kesehariannya.
Hal inilah yang kemudian menjadi kekhawatiran terbesar bos/pemilik perusahaan ketika memutuskan melakukan pemblokiran. Yaitu karena takut produktivitas karyawan menurun lantaran terlalu sering Facebook-an.
Awal kehadirannya di tengah persaingan situs jejaring sosial, Facebook menggebrak dengan fitur-fiturnya yang dianggap revolusioner atau lain dari yang lain.
Fitur yang paling terkenal di Facebook adalah tagging atau memberi tanda tiap-tiap orang yang ada dalam foto tersebut sesuai dengan namanya masing-masing.
Selain tagging, keunggulan Facebook yang lain adalah tersedia berbagai aplikasi di situs ini dan fasilitas chatting. Sehingga jika ingin chatting dengan teman, user tak perlu lagi membuka aplikasi baru.
Seorang karyawati yang berkantor di Jakarta Selatan yang mengaku, jika setiap hari datang ke kantor dan menyalakan komputer, maka secara otomatis pasti bakal terbuka pula halaman Facebook miliknya. "Soalnya sudah di-save page, jadi tak perlu login lagi," ujarnya.
Lain lagi dengan temannya. Ia mungkin tergolong freak untuk Facebook-an. Bagaimana tidak? Diakuinya, seringkali jika mengutak-atik ponsel yang ia lakukan hanyalah mengecek Facebook, bukan untuk cek SMS atau telepon.
"Sepanjang hari memantau Facebook, tapi di sela-sela jam kerja. Sejumlah aplikasi di Facebook juga sering dijajal," tukasnya.
Sementara menurut pengakuan pembaca detikINET bernama Arief Munandar, dirinya malah bersyukur di perusahaan tempatnya bekerja Facebook diblokir sejak 6 Maret lalu. Alasannya, karena dianggap mengganggu produktivitas.
Bahkan bukan Facebook saja, situs lain seperti Friendster, situs trading online hingga layanan blog juga menjadi korban pemblokiran. "Banyak sekali pemain saham online di sini. Sering schedule saya kacau karena terbentur dengan para pemain saham gadungan ini," ketusnya.
Promosi, Obama dan Caleg
Pun demikian, Facebook tak selalu dicitrakan negatif. Banyak pula manfaat yang menyertai situs besutan Mark Zuckerberg ini.
Misalnya, Facebook dapat dijadikan sebagai media yang efektif untuk melakukan promosi. Menurut pembaca detikINET yang berinisial 'Smote', lewat Facebook, justru perusahaan bisa memanfaatkan karyawannya untuk melakukan marketing produk mereka kepada jaringan teman karyawannya.
Jadi tak perlu lagi mencari massa untuk melakukan promosi. Penawaran produk bisa dilakukan melalui jaringan pertemanan yang sudah tersedia di Facebook.
Selain itu, bukti sahih yang telah terbukti manjur adalah ketika Facebook dijadikan sebagai senjata oleh Barack Obama untuk memenangkan pemilu memperebutkan kursi nomor satu di Amerika Serikat.
Saat itu, melalui account Facebook-nya, Obama berhasil menggalang kekuatan hingga ratusan ribu pendukung yang mengusungnya untuk menjadi presiden AS.
Cara ini pula yang coba dilakukan oleh para caleg Tanah Air untuk mempromosikan dirinya sekaligus meminta dukungan di Pileg 9 April lalu. Mereka ada yang membuat grup khusus, namun ada pula yang meng-add pengguna Facebook lain satu per satu. Untuk Pilpres apa sempet yah para capres dan cawapres otak-atik dan berkomunikasi langsung di Facebook? Atau sibuk tebar pesona dan senyuman ke sana kemari menghabiskan uang? Mudah-mudahan teknologi yang sudah maju pesat ini bisa dimanfaatkan oleh mereka untuk menjunjung pemilu yang damai. Amien.
Hal inilah yang kemudian menjadi kekhawatiran terbesar bos/pemilik perusahaan ketika memutuskan melakukan pemblokiran. Yaitu karena takut produktivitas karyawan menurun lantaran terlalu sering Facebook-an.
Awal kehadirannya di tengah persaingan situs jejaring sosial, Facebook menggebrak dengan fitur-fiturnya yang dianggap revolusioner atau lain dari yang lain.
Fitur yang paling terkenal di Facebook adalah tagging atau memberi tanda tiap-tiap orang yang ada dalam foto tersebut sesuai dengan namanya masing-masing.
Selain tagging, keunggulan Facebook yang lain adalah tersedia berbagai aplikasi di situs ini dan fasilitas chatting. Sehingga jika ingin chatting dengan teman, user tak perlu lagi membuka aplikasi baru.
Seorang karyawati yang berkantor di Jakarta Selatan yang mengaku, jika setiap hari datang ke kantor dan menyalakan komputer, maka secara otomatis pasti bakal terbuka pula halaman Facebook miliknya. "Soalnya sudah di-save page, jadi tak perlu login lagi," ujarnya.
Lain lagi dengan temannya. Ia mungkin tergolong freak untuk Facebook-an. Bagaimana tidak? Diakuinya, seringkali jika mengutak-atik ponsel yang ia lakukan hanyalah mengecek Facebook, bukan untuk cek SMS atau telepon.
"Sepanjang hari memantau Facebook, tapi di sela-sela jam kerja. Sejumlah aplikasi di Facebook juga sering dijajal," tukasnya.
Sementara menurut pengakuan pembaca detikINET bernama Arief Munandar, dirinya malah bersyukur di perusahaan tempatnya bekerja Facebook diblokir sejak 6 Maret lalu. Alasannya, karena dianggap mengganggu produktivitas.
Bahkan bukan Facebook saja, situs lain seperti Friendster, situs trading online hingga layanan blog juga menjadi korban pemblokiran. "Banyak sekali pemain saham online di sini. Sering schedule saya kacau karena terbentur dengan para pemain saham gadungan ini," ketusnya.
Promosi, Obama dan Caleg
Pun demikian, Facebook tak selalu dicitrakan negatif. Banyak pula manfaat yang menyertai situs besutan Mark Zuckerberg ini.
Misalnya, Facebook dapat dijadikan sebagai media yang efektif untuk melakukan promosi. Menurut pembaca detikINET yang berinisial 'Smote', lewat Facebook, justru perusahaan bisa memanfaatkan karyawannya untuk melakukan marketing produk mereka kepada jaringan teman karyawannya.
Jadi tak perlu lagi mencari massa untuk melakukan promosi. Penawaran produk bisa dilakukan melalui jaringan pertemanan yang sudah tersedia di Facebook.
Selain itu, bukti sahih yang telah terbukti manjur adalah ketika Facebook dijadikan sebagai senjata oleh Barack Obama untuk memenangkan pemilu memperebutkan kursi nomor satu di Amerika Serikat.
Saat itu, melalui account Facebook-nya, Obama berhasil menggalang kekuatan hingga ratusan ribu pendukung yang mengusungnya untuk menjadi presiden AS.
Cara ini pula yang coba dilakukan oleh para caleg Tanah Air untuk mempromosikan dirinya sekaligus meminta dukungan di Pileg 9 April lalu. Mereka ada yang membuat grup khusus, namun ada pula yang meng-add pengguna Facebook lain satu per satu. Untuk Pilpres apa sempet yah para capres dan cawapres otak-atik dan berkomunikasi langsung di Facebook? Atau sibuk tebar pesona dan senyuman ke sana kemari menghabiskan uang? Mudah-mudahan teknologi yang sudah maju pesat ini bisa dimanfaatkan oleh mereka untuk menjunjung pemilu yang damai. Amien.
Semua kemajuan teknologi selalu bermata dua, tidak terkecuali facebook. Bisa manfaat dan bisa mudarat. Khusus untuk yg dapat mengoptimalkannya, maka bisnis yang sangat dahsyat bisa didapatkan. Misalnya marketing hotel yang memantain customernya dan berharap untuk tetap dapat keep in touch menjaga dan berpromosi kepada semua customernya.
BalasHapusUjung2nya adalah bagaimana kita menghargai dan menggunakan teknologi secara benar dan maksimal.
Cheers, frizzy.